Hanya Seorang Pelajar Biasa

Sunday, September 30, 2018

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Mungkin diantara kita masih belum mendapatkan gambaran -seperti apa sih persebaran flora di Indonesia?-. Seorang ahli biologi asal Belanda –Van Steenis– menuturkan bahwa di wilayah Indonesia tersebar berbagai jenis flora diantaranya terdapat ± 4.000 jenis pepohonan, 1.500 jenis pakis dan 5.000 jenis bunga anggrek, ia juga membagi macam-macam tumbuh-tumbuhan kedalam bentuk tumbuhan ber-bunga sebanyak ± 25.000 macam serta tumbuhan yang tidak berbunga sebanyak ± 1.750 macam. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan jenis flora.

Berbicara mengenai flora dan fauna di Indonesia, ada yang istimewa. Jika Indonesia terkenal akan keanekaragaman budaya dan sukunya, maka hal itu tidak hanya terjadi pada manusia saja, namun juga berlaku pada flora serta fauna. Flora dan fauna di Indonesia (baca: iklim di indonesia) mempunyai keanekaragaman sesuai dengan asal daerahnya masing- masing. Meski asal negara adalah Indonesia, namun bukan untuk asal daerahnya. Hal ini karena Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa wilayah. Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan mengenai keanekaragaman flora atau tumbuh- tumbuhan atau tanaman yang ada di Indoenesia jika dilihat dari kacamata asal daerahnya, beserta jenis dan juga ciri- ciri yang dimiliki oleh flora tersebut.

A. Pembagian Daerah di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang panjang dari Sabang hingga Merauke.  Indonesia ini panjang sekali dan memiliki ribuan pulau baik yag besar maupun kecil (baca: pulau terbesar di dunia). Dengan daerah yang sepanjang ini maka berdasar pada letak garis bujur nya, antara Indonesia sebelah timur dengan Indonesia sebelah barat mempunyai selisih waktu yang berbeda- beda. Hal ini menjadikan dasar adanya pembagian wilayah di negara Indonesia. Seperti berpedoman pada zona waktu, perihal persebaran flora dan fauna pun Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Penjelasan dari masing- masing wilayah ini adalah sebagai berikut:
1. Indonesia Timur
Wilayah Indonesia yag pertama adalah Indonesia Timur. wilayah ini terdiri atas pulau Papua dan juga Maluku. Wilayah Indonesia timur menjadi wilayah yang sempit daripada wilayah lainnya.

2. Indonesia Tengah
Indonesia bagian tengah merupakan wilayah Indonesia yang diapit oleh wilayah Indonesia bagian barat dan juga Indonesia bagian Timur. wilayah Indonesia bagian tengah bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling sempit diantara ketiganya. Beberapa wilayah yang termasuk dalam wilayah Indonesia tengah antara lain Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan juga wilayah Maluku.

3. Indonesia Barat
Indonesia timur merupakan bagian dari negara Indonesia yang letaknya ada di sebelah barat, meliputi wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan dan juga Bali. Wilayah Indonesia bagian barat ini menjadi wilayah yang besar.

Itulah pembagian wilayah yang ada di Indonesia, yang meliputi wilayah timur, barat dan juga tengah. Diantara masing- masing wilayah itu terdapat garis yang membatasi ketiga wilayah. Garis- garis tersebut merupakan garis khayal yang bisa kita lihat di peta persebaran flora dan fauna. Garis tersebut adalah Garis Weber dan Garis Wallace.

Garis Wallace merupakan garis yang membatasi antara jenis flora dan fauna Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah. Garis ini ditentukan berdasarkan hipotesis dari Alfred Russel Wallace. Sementara Garis Weber merupakan garis yang membatasi antara jenis flora dan fauna Indonesia bagian tengah dan bagian timur. Garis ini ditentukan berdasarkan hipotesis dari Max Wilhelm Carl Weber.
Garis Wallace dan Weber

B. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia mempunyai beraneka ragam berdasarkan tempat atau wilayahnya. Kita telah mengetahui bahwa kaitannya dalam persebaran flora dan fauna, Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Masing- masing wilayah ini mempunyai ciri- ciri (ciri khas) dan juga jenis flora yang berbeda- beda. Informasi mengenai flora di masing- masing wilayah tersebut akan kita bahas sebagai berikut.

1. Flora di Indonesia bagian Barat
Jenis flora maupun fauna di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan fauna tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena Indonesia bagian barat ini berada dekat dengan Benua Asia (baca: danau terluas di Benua Asia), sehingga disebut dengan Asiatis. Tidak hanya wilayahnya saja yang dekat dengan benua Asia, namun karena tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat ini dipengaruhi atau mirup dengan flora dan fauna di benua Asia pada umumnya. Flora yang terdapat di Indoenesia bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat mempunyai tingkat curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai flora yang berada di wilayah Indoensia bagian barat, kita akan melihat dari ciri- ciri yang dimiliki oleh flora tersebut. Beberapa ciri dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
  • Mempunyai jenis- jenis kayu yang berhargaKita mengetahui bahwa di dunia ini ada tumbuhan yang mempunyai kayu sangat berharga. Kayu- kayu dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan manusia, mulai dari memasak atau sebagai bahan penyedap masakan hingga sebagai obat. Nah, flora tipe Asiatis ini merupakan flora yang mempunyai banyak jenis kayu- kayuan yang sifatnya penting. Namun flora tipe Asiatis ini mempunyai kayu yang ukurannya besar dan biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan dan semacamnya. Beberapa tanaman kayu yang diambil manfaatnya dan termasuk dalam flora tipe Asiatia antara lain adalah Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Mahoni, Pohon Kruing dan lain sebagainya.
  • Selalu hijau sepanjang tahun. Selain mempunyai berbagai jenis pohon dengan sifat kayu yang penting, flora tipe Asiatis juga memiliki ciri yakni selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Di atas sudah disebutkan bahwa salah satu flora di wilayah Asia atau tipe Asiatis ini mempunyai hutan hujan tropis yang lebat. Hutan hujan tropis (baca: cara melestarikan hutan) selalu terlihat hijau sepanjang tahun meskipun berada di musim kemarau (baca: pembagian musim di Indonesia). Dengan demikian, flora Asiatis atau yang berada di Indonesia Timur ini tampak berwarna hijau sepanjang tahun, meskipun sedang berada di tengah- tengah musim kemarau.
  • Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen. Masih berkaitan dengan jenis hutan hujan tropis yang menjadi icon flora Indonesianbahwa hutan hujan tropis merupakan jenis hutan berdasarkan iklimnya yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang berada di dalam satu kawasan hutan. Tanaman- tanaman inipun hidup saling berdampingan antara satu dengan lainnya. Beberapa jenis tanaman yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat antara lain: Pohon Cempaka, Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Kruing, Pohon Karet, Pohon Mahoni, Pohon Kamper, pohon Beringin, Pakis, dan lain sebagainya.
  • Terdapat spesies flora endemik. Di wilayah Indonesia bagian barat juga hidup sebuah spesies flora endemik, yakni bunga Rafflesia Arnoldi yang berada di wilayah Sumatera. Bunga ini merupakan bunga langka dan hanya terdapat di beberapa tempat saja, bahkan hanya terdapat di wilayah indonesia bagian barat saja.
Itulah beberapa ciri dari flora tipe Asiatis yang hidup atau terdapat di wilayah Indonesia bagian barat. Tipe- tipe yang telah disbeutkan di atas telah mewakili juga tipe flora di wilayah benua Asia pada umumnya. Beberapa contoh dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
  • Rafflessia Arnoldi. Tumbuhan padma raksasa yang bernama Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan  parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang sangat besar, bahkan bunga ini merupakan bunga yang paling besar di dunia. Bunga ini tumbuh di jaringan merambat dan tidak mempunyai daun, sehingga tidak mampu untuk berfotosintesis. Rafflesia Arnoldi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di dekat Sungai Manna, Lubuk tapi, Kapbupaten Bengkulu Selatan. Karena penemuan bunga ini di Bengkulu, maka Bengkulu dijuluki sebagai The Land of Rafflessia.
  • Anggrek. Bunga Anggrek mempunyai nama latin Orchidaceace. Bunga ini merupakan jenis bunga dengan spesies yang paling banyak di Indonesia. Habitat bunga Anggrek banyak tersebar di daerah tropis, namun bunga Anggrek ini juga terdapat di daerah Sirkumpolar sampai ke wilayah tropika basah.
Anggrek Hutan Kalimantan
  • Bunga Bangkai. Bunga Bangkai juga disebut dengan Suweg, dalam bahasa latin disebut dengan Amorphophallus titanum Becc. Bunga bangkai ini merupakan jenis tumbuhan dari jenis talas- talasan endemik dari Sumatra yang juga disebut dengan bunga  majemuk terbesar. Bunga bangkai ini dinamakan demikian karena bunga ini mengeluarkan bau yang busuk. Padahal aroma busuk tersebut berfungsi mengundang serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.
  • Daun Sang. Jenis tumbuhan atau flora tipe Asiatis yang selanjutnta adalah Daun Sang. Daun Sang juga dikenal dengan nama latinJohannestijsmania Altifrons. Daun ini mempunyai ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai enam meter.lebar daunnya mencapai 1 meter. Daun Sang ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara saja.
Daun Sang
  • Kantung Semar. Flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Kantung Semar. Kantung Semar, pasti kita sudah sering mendengar tentangnya bukan? kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan keluar dari ujung daun. Selian bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan tersbeut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan keistimewaan tersebut untuk menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian serangga tersbeut pasti akan mati di dalam kantong tersebut.
Kantong semar (Nepenthes)

Nah, itulah beberapa jenis atau contoh dari flora yang merupakan flora tipe Asiatis. Flora tipe Asiatis yang telah kita sebutkan di atas, apabila kita amati maka kebanyakan mempunyai ukuran raksasa atau besar. Tumbuh- tumbuhan raksasa tersbeut biasanya kita jumpai di dalam hutan hujan tropis.

2. Flora di Indonesia bagian Tengah
Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tetu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis. Perilohan yang berada di tengah- tengah pun terpenagruh oleh kedua kubu yang berada di kanan kirinya.

Flora di wilayah Indonesia tengah juga mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan flora di wilayah Indonesia Timr dan juga wilayah Indonesia barat. Adapun ciri- ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai berikut:
  • Memiliki ukuran daun yang kecil. Salah satu ciri yang menonjol dari flora atau tumbuhan yang hidup di Indonesia bagian tengah, atau kita sebut sebagai flora tipe peralihan adalah memiliki ukuran daun yang relatif kecil. Daun tumbuhan atau flora tipe peralihan ini termasuk berukuran kecil apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis.
  • Tumbuhannya memiliki ukuran kecil. Selain mempunyai ukuran daun yang kecil, yang menjadi ciri dari flora tipe peralihan ini adalah ukuran batang atau ukuran pohonnya yang juga kecil. Tidak hanya ukurannya saja, namun tinggi flora tipe peralihan ini juga tidak akan sama dengan tipe Asiatis.
  • Tumbuhannya memiliki daun yang pendek. Daun yang dimiliki oleh flora atau tanaman wilayah Indonesia bagian tengah ini tidak hanya ukurannya yang kecil saja, namun juga mempunyai ukuran pendek.
  • Tumbuh di Indonesia. Salah satu yang pasti dari ciri- ciri flora tipe peralihan ini adalah tumbuh di Indonesia. Flora dan fauna tipe peralihan ini mempunyai tipe-tipe tertentu yang terkadang sama dengan yang lainnya. Ya, karena pada dasarnya wilayah peralihan sendiri merupakan wilayah Indonesia bagian tengah.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora yang tumbuh di Indonesia bagian barat. Flora di Indonesia bagian barat ini berbeda dan mempunyai ke khas an tersendiri. Beberapa contoh dari flora tipe peralihan ini antara lain adalah sebagai berikut:
  • Longuesi atau Ficus Minahasae. Langusei merupakan tumbuhan yang menjadi maskot Sulawesi Utara. Pohon Langusei yang masih berkerabat dekat dengan Beringin (Ficus benjamina) ini telah ditetapkan menjadi Flora Identitas Sulawesi Utara. Langusei mendampingi Tarsius yang ditetapkan menjadi Fauna Identitas Sulawesi Utara. Yang khas dari pohon Langusei (Ficus minahassae) adalah bunganya yang berbentuk bongkol sehingga menyerupai buah. Bunga Langusei tersusun menjurai kebawah sepanjang hingga satu meter. Pohon Langusei merupakan tumbuhan yang sering disebut juga Mahangkusei, Tambing-tambing, Werenkusei, dan Tulupow. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Fig Tree.
  • Gofasa, gupasa atau Vitex cofassus

  • Eboni atau Diospyros Celebica

  • Anggrek serat atau Dendrobium utile

  • Cempaka hutan kasar atauElmerrilia Ovalis.Tanaman Cempaka hutan kasar adalah salah satu tanaman identitas Indonesia. Bunga ini merupakan flora endemik khas Sulawesi. Persebaran cempaka hutan kasar meliputi daerah Sulawesi dan Maluku. Nama ilmiah cempaka hutan kasar adalah Elmerrillia ovalis. Tumbuhan ini termasuk dalam suku magnoliaceae dan keluarga Elmerrillia. Nama tumbuhan ini memiliki beberapa sinonim yaitu Elmerrillia ovalis (Miq.) Dandy, Elmerrillia vrieseana (Miq.) Dandy, Magnolia ovalis (Miq.) Figlar, Talauma ovalis Miq., dan Talauma vrieseana Miq.
  • Lontar atau Borasscus flabellifer. Pohon palma yang kokoh kuat, berbatang tunggal dengan tinggi 15-30 m dan diameter batang sekitar 60 cm. Sendiri atau kebanyakan berkelompok, berdekat-dekatan. Daun-daun besar, terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Helaian daun serupa kipas bundar, berdiameter hingga 1,5 m, bercangap sampai berbagi menjari; dengan taju anak daun selebar 5–7 cm, sisi bawahnya keputihan oleh karena lapisan lilin. Tangkai daun mencapai panjang 1 m, dengan pelepah yang lebar dan hitam di bagian atasnya; sisi tangkai dengan deretan duri yang berujung dua. Karangan bunga dalam tongkol, 20–30 cm dengan tangkai sekitar 50 cm. Buah-buah bergerombol dalam tandan, hingga sekitar 20 butir, bulat peluru berdiameter 7–20 cm, hitam kecoklatan kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua. Berbiji tiga butir dengan tempurung yang tebal dan keras.
Pohon Lontar (Borasscus flabellifer)
  • Ajang kelicung atau Diospyros macrophylla. Tumbuhan ini merupakan khas Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat. Ajang kelicung di daerah NTB dikenal dengan sebutan kayu kelicung. Nama ilmiah dari ajang kelicung adalah Diospyros macrophylla. Tanaman ini termasuk dalam divisi ''Magnoliophyta'' yaitu tumbuhan berbunga. Selain itu, ajang kelicung juga termasuk dalam suku ''Ebenaceae'' dengan genus ''Diospyros''. Ajang kelicung atau kayu hitam nusa tenggara merupakan flora identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pohon ajang kelicung yang diperkirakan berasal dari daerah di Filipina semakin menurun populasinya di alam liar. Pohon ini di NTB disebut juga dengan kilang, areng-areng, kacang, mahirangan (Kalimantan), ki kacalung, ki calung (Sunda), dan siamang (Sumatera). Dalam bahasa ilmiah (latin) dinamakanDiospyros macrophylla. Tanaman ini masih berkerabat dekat dengan eboni (Diospyros celebica) dan kesemek. Ajang kelicung atau kayu hitam merupakan tanaman berkayu dengan tinggi antara 10-46 meter. Batangnya mempunyai diameter hingga 60 cm. Batang bagian bawah kayu hitam biasanya tidak bercabang hingga ketinggian antara 9-30 meter. Kulit batang ajan kelicung (kayu hitam) berwarna coklat hingga merah tua dengan kayu berwarna putih.
Ajang kelicung atau Diospyros macrophylla
  • Cendana atau Santalum album. 
     Pada awal kehidupannya, tanaman ini merupakan parasit. Untuk proses pengecambahannya Cendana memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya. Ini karena sistem perakaran Cendana tidak sanggup untuk mendukung kehidupannya sendiri. Hal inilah yang membuat jenis ini sulit untuk dibudidayakan. Tanaman yang biasanya dijadikan inang oleh cendana antara lain Akasia, Albasia, Dalbergia, Inga, Pongamia dan Alang-alang. Cendana banyak ditemukan tumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jika ditinjau dari bahasa Belanda (sandelhout) dan bahasa Inggris (sandalwood), pohon ini diyakini memang berasal dari wilayah sana. Hal tersebut bisa diketahui dari julukan Pulau Sumba, yaitu Sandalwood Island. Julukan ini dibawa secara turun temurun sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Sejak abad XV, pohon Cendana memang menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa untuk mendapatkannya. Karena itulah, pohon jenis ini kemudian ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.
     
  • Cengkeh atau Cyxygium aromaticum. Pohon Cengkeh termasuk dalam familiMyrtaceae dan merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Maluku, kemasyhuran cengkeh dan berbagai jenis rempah Indonesia lainnya sudah dikenal dunia sejak berabad-abad yang silam. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Cengkeh memiliki nama lain yakni cloves. Cengkeh memang berupa bunga dari pohon myrtaceae. Cengkeh dalam keadaan segar berwarna merah ketika mekar dan berwarna coklat kehitaman apabila dikeringkan, berbentuk seperti bunga kecil, dan beraroma wangi.
  • Ampupu atau Eucalyptus urophylla. Pohon Ampupu (Eucalyptus urophylla) merupakan jenis pohon endemik asli Indonesia yang penyebaran alaminya terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku Tenggara, yaitu di pulau-pulau Flores, Solor, Lomblen, Adonara, Pantar, Alor, Timor, dan Wetar. Mengingat produksinya tinggi dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan pengusahaan, jenis pohon ini telah dikembangkan di beberapa negara seperti Brazil, Papua Nugini, China, Malaysia, Kamerun, Kongo, Gabon, Madagaskar, Costa Rica, dan Solomon. Eucalyptus urophylla pada umumnya terdapat pada zona iklim basah sampai iklim kering yaitu tipe hutan C, D, dan E pada klasifikasi Shmidt dan Ferguson. Eucalyptus urophylla mampu tumbuh pada tanah yang kurang subur, berbatu dan tanah rawa. Untuk pertumbuhannya,Eucalyptus urophylla menghendaki cahaya sepanjang tahun (jenis intoleran), dan juga merupakan pohon yang tetap hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon dapat mencapai 40 meter dan rata-rata bebas cabang 25 meter. Diameternya bisa mencapai 100 cm atau lebih dan tidak berbanir, kulit luar biasanya coklat muda sampai coklat tua, keadaan kulit licin dan mengelupas memanjang tidak teratur. Eucalyptus urophylla mempunyai tekstur yang keras merata dan licin karena serat-seratnya terpadu. Eucalyptus urophylla mempunyai bunga yang memanjang dan tidak memiliki tangkai bunga. Warna benang sari putih dan banyak. DaunEucalyptus urophylla berbentuk bulat telur, memanjang dan lanset, dimana pada pangkal mengecil hingga ke ujung meruncing. Tanaman ini memiliki kandungan minyak atsiri yang berkhasiat sebagai antibakteri, antivirus, antiinflamasi, analgesik, antiinfeksi, insektisida, dan ekspektoran. Pohon Ampupu ini mengandung minyak esensial yang umumnya tercampur dengan senyawa terpenoid. 
Itulah beberapa jenis dari flora Indonesia bagian tengah atau tipe peralihan. Flora- flora yang telah disebutkan di atas biasanya dapat kita temukan di hutan- hutan sekitaran Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Tomor, dan juga Maluku.

3. Flora di Indonesia bagian Timur
Setelah penjelasan mengenai flora Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah, sekarang tiba giliran flora bagian Indonesia Timur. flora dan fauna yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis. Mengapa Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga dipengaruhi oleh flora dan fauna yang berada di benua Australia (baca: lereng benua). Flora di wilayan ini juga mempunyai ciri- ciri khusus. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah sebagai berikut:
  • Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul. Ciri- ciri flora tipe Australis yang pertama adalah terletak di sekitar Paparan Sahul (baca: landas benua). Paparan Sahul ini merupakan paparan atau dangkalan yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur.
  • Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku. Flora tipe Australis, karena merupakan flora khas Indonesia bagian timur, maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan sebagain wilayah Maluku saja. Flora ini tidak akan kita temukan di wilayah lainnya.
  • Memiliki daun paralel. Ciri- ciri dari flora Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. Maksudnya daun paralel adalah daun yang memiliki banyak pembuluh darah. Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. 
  • Memiliki daun yang panjang. Selain memiliki daun paralel, flora tipe Australis juga memiliki daun yang panjang. Daun flora tipe ini lebih panjang dari pada dedaunan milik flora dari wilayah lainnya.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Australis. Flora tipe Australis memiliki karakteristik yang sangat berbeda apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis dan juga tipe peralihan. Beberapa contoh dari flora tipe Australis antara lain sebagai berikut:
  • Matoa. Pohon ini merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter.
    Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat denganukuran yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan.
  • Cendana. Kayu Cendana atau pohon Cendana merupakan salah satu jenis dari flora tipe Australis. Pohon ini dapat diolah dan menghasilkan minyak Cendana yang banyak fungsinya. Kayu Cendana dijadikan sebagai rempah- rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan juga campuran  parfum.kayu atau pohon Cendana ini banyak kita temukan di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya adalah Pulau Timor. Karena kayu Cendana merupajan kayu yang penting dan mempunyai fungsi banyak, maka sekarang ini populasi pohon Cendana tidak hanya kita temui di Pulau Timor saja, namu bisa kita temui di Pulau Jawa dan juga Pulau Sumatera.
  • Kayu Eboni. Kayu ini merupakan kayu yang banyak mepunyai manfaat. Pohon Eboni merupakan salah satu jenis pohon yang dapat menghasilkan kayu mahal dari suku Eboni-ebonian. Pohon Eboni ini banyak kita temukan di wilayah Sulawesi. Pohon Eboni ini memiliki batang yang lurus dan tegak dan tingginya bisa menapai hingga 40 meter. Pohon Eboni mempunyai daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk joring memanjang dengan ujungnya yang meruncing. Permukaan daun ini mengkilap seperti kulit dan berwarna hijau tua. Sementara permukaan bawah daun ini berbulu dan berwarna hijau keabu- abuan.
  • Siwalan (Lontar). Tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di wikayah Asia Selatan dan juga Asia Tenggara. Pohon Siwalan ini memiliki batang yang kuat dan tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Pohon ini mempunyai daun yang lebar yang terkumpul di ujung batang membentuk tajuk dan membulat. Siwalan (juga dikenal dengan nama pohon lontar atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Persebaran Fauna di Indonesia

Persebaran Fauna yang ada di wilayah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat Indonesia, tengah Indonesia, & timur Indonesia. Garis yang memisahkan fauna dari Indonesia bagian Barat dan bagian Indonesia Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna dari bagian Tengah Indonesia dan bagian Indonesia Timur dinamakan Garis Weber.

Pengertian Persebaran
Kata persebaran memiliki arti dasar penyebaran, yang berarti menunjukan lokasi dari objek yang diamati. Sebagai contoh yaitu kata persebaran yang sering kita dengar adalah persebaran penduduk di daerah Indonesia. Persebaran penduduk di daerah Indonesia ini berarti sebaran lokasi penduduk berdasarkan wilayahnya di daerah Indonesia atau biasa disebut distribusi. Sehingga kata persebaran jika kita kaitkan dengan kata fauna maka kata persebaran tersebut akan memiliki arti distribusi penyebaran dari hewan yang di amati pada suatu lokasi. Dalam hal ini pengamatan persebaran dilakukan untuk mengetahui karakteristik & ciri khas (endemik) hewan juga keragaman yang tersebar di suatu daerah Indonesia.

Persebaran menurut Wallace & Weber
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa persebaran hewan atau fauna di Indonesia dibagi atas tiga bagian. Pesebaran ini dikelompokan berdasarakan pengamatan serta garis persebaran yang dibuat oleh Wallace dan Weber. Fauna yang ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna Asiatis (Asiatic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe fauna Australis (Australic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di daerah Indonesia. Fauna tipe ini di sebut fauna endemik.
1. Fauna Indonesia di Bagian Barat 
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah Indonesia ini seperti gajah, harimau, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping persebaran mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.

2. Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan 
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut. Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri.

3. Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia

Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, & kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Keragaman berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di antaranya burung cenderawasih (burung endemik ciri khas Indonesia timur), nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.


Monday, August 20, 2018

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=vZGNU23Cwck

A. Latar belakang
   Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar di dunia dengan semua potensi yang ada didalamnya. Kamu percaya gak kalau sejak dulu itu nusantara kita merupakan pusat perdagangan dan peradaban yang hebat?. Di zaman Majapahit saja kekuasaan nusantara bahkan sampai ke Thailand. Armada-armada laut kita sejak dahulu sangat kuat dan disegani. Inilah yang menjadikan Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia. Semua pulau-pulau disambungkan oleh laut-laut sempit yang memiliki beragam potensi.
 Poros maritim adalah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antar pulau sehingga arus barang dan jasa berjalan lancar. Ada lima pilar utama yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu:
1. Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.
2. Komitmen menjaga dan mengelola SDA dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
3. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektifitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik dan industri perkapalan dan wisata maritim.
4. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan.
5. Pembangunan kekuatan pertahanan maritim

B. Pembahasan
 1. Lokasi
    a. Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT. Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur.Indonesia menjadi Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran matahari sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi. Letak astronomis Indonesia menyebabkan wilayah ini tergolong sebagai negara yang beriklim tropis atau panas. Sebagai akibatnya, negara ini mempunyai beberapa pengaruh sebagai berikut ini :
  1. Negara ini mempunyai temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 26°C – 28°C.
  2. Mempunyai curah hujan yang sangat tinggi yang dapat mencapai 200 mm per tahunnya.
  3. Temperatur yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan nama hujan equator.
  4. Terjadinya pelapukan bebatuan di wilayah ini terbilang sangat cepat.
  5. Keanekaragaman hayati begitu melimpah ketimbang di daerah lainnya.
  6. Munculnya gejala sosial yang sangat khas karena dipengaruhi oleh adaptasi penduduk terhadap iklim tropis.
  7. Menyebabkan negara ini memiliki 3 pembagian waktu, yaitu WIT, WITA, WIB.
    b. Secara geografis Indonesia terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Astralia. Indonesia juga terletak antara dua samudera yaitu samudera Hindia dan samudera Pasifik.
Lokasi ini sangat menguntungkan dan berpengaruh terhadap perkembangan negara Indonesia karena menjadi titik persimpangan jalur perdagangan Internasional antara benua Australia maupun benua Asia dan bahkan negara-negara Eropa lainnya. Berikut ini adalah pengaruh dari letak geografis Indonesia :

1. Indonesia Mempunyai 2 Musim :Secara fisik, letak geografis Indonesia dilalui oleh angin muson. Angin ini berganti arah sebanyak dua kali dalam satu tahun. Kehadiran angin muson membuat negara Indonesia hanya mempunyai dua musim yaitu musin hujan dan musim kemarau.

2. Wilayah Indonesia Sangat Strategis

Indonesia diapit antara dua benua dan dua samudera. Keadaan ini membuat wilayah Indonesia sangat strategis sebab dilalui oleh jalur perdagangan Internasional baik itu dari laut maupun dari udara. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang berpotensi perekonomiannya baik.

3. Indonesia Kaya Akan Budaya

Pengaruh letak geografis Indonesia yang lainnya adalah berkaitan dengan budaya. Kekayaan budaya di Indonesia tidal lepas dari kebudayaan Negara yang terletak di sekitarnya. Budaya luar yang masuk di Indonesia lambat laun terasimilasi dan hasilnya Indonesia mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam dan khas.

4. Indonesia Menjadi Jalur Perdagangan Internasional

Letaknya yang sangat strategis menjadikan negara Indonesia dijadikan sebagai jalur perdagangan Internasional. Hal ini bisa menjadi peluang untuk dapat mengembangkan potensi wisata yang ada di Indonesia.

5. Indonesia Menjadi Jalur Transit dan Lintas Internasional

Indonesia merupakan jalur transit dan lintas Internasional yang menyebabkan negara Indonesia selalu di singgahi oleh pesawat-pesawat asing sebelum melanjutkan perjalanan ke negara atau benua yang lainnya.

6. Indonesia Menjadi Negara Maritim Terbesar

Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena mampunyai lebih dari 17 ribu pulau. Berdasarkan statistik Kementrian Kelautan dan Perikanan, hasil laut di Indonesia baru dimanfaatkan 48% dari potensi sebesar 6,7 juta ton. Bagaimana jika dimanfaatkan 100% ? Begitu melimpah dan luar biasa hasil laut Indonesia.

7. Indonesia Memiliki Keaneka Ragaman Hayati yang Melimpah

Letaknya yang berada dalam kawasan tropis membuat Indonesia kaya akan hasil hutan. Indonesia juga memiliki beraneka ragam jenis flora dan fauna yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya.
Indonesia mempunyai hutan dengan luas 120,35 juta Ha yang merupakan hutan tropis terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai paru-paru dunia serta menjaga keseimbangan iklim global.

8. Indonesia Menjadi Negara Agraris Terbesar

Indonesia terletak dalam kawasan yang beriklim tropis yang menyebabkan tanah di Indonesia sangat subur. Hal yang demikian ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai negara pertanian dan perkebunan.

9. Indonesia Berpotensi Menjadi Negara Pariwsata

Selain letaknya yang sangat strategis, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dimana setiap pulau mempunyai keindahan yang luar biasa. Dan bahkan banyak pulau di Indonesia yang belum dihuni dan masih alami.
Inilah yang menyebabkan banyaknya wisatawan asing yang mengeksplor daerah-daerah yang ada di Indonesia. Sehingga dari segi perekonomian dapat meningkatkan devisa negara.
   c. Secara geologis, Indonesia adalah negara yang terletak di antara beberapa lempengan bumi dan beberapa dangkalan laut.Hal ini menyebabkan kondisi geografis Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya. Daerah Indonesia bagian barat dilalui oleh deretan Pegunungan Muda Mediterania, yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Himalaya dengan sifat basa. Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah dan timur dilewati oleh deretan pegununganSerkum Pasifik yang cenderung bersifat asam.
Letak geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut :
  • Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik.
  • Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
  • Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
Kondisi geologis Indonesia yang memiliki banyak gunung api ini memiliki dampak positif maupun negatif. Selain menyebabkan tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, hal ini juga menyebabkan sering terjadi bencana alam yang disebakan peristiwa vulkanik. Misalnya gempa bumi, letusan gunung api, sampai tsunami.
Dilihat dari segi jalur pegunungan yang melalui wilayah Indonesia, kepulauan Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan besar. Yaitu sirkum mediterania yang aktif di bagian barat dan Sirkum Pasifik yang terdiri dari rangkaian gunung api tua di bagian timur. Rangkaian sirkum Mediterania terdiri dari pegunungan muda yang masih aktif menyebabkan di wilayah barat Indonesia banyak terdapat gunung api yang masih aktif. Sedangkan di wilayah timur kebanyakan gunung apinya sudah tidak aktif lagi. Karena terdiri dari pegunungan yang sudah tua dari sirkum Pasifik.
Indonesia juga merupakan pertemuan dari tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara. Dan bertabrakan dengan lempeng pasifik di daerah Maluku dan Papua. Di daerah pertemuan lempeng ini sering terjadi gempa bumi, tsunami dan tanah longsor. Hal ini disebabkan oleh akumulasi energi yang tak sanggup tertahan sehingga lepas menjadi bencana alam.
  • Dangkalan Sunda yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan benua Asia.
  • Dangkalan Sahul yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan benua Australia.
  • Daerah laut pertengahan Australia-Astis, yaitu daerah yang terletak di wilayah tengah diantara dangkalan sunda dan dangkalan Sahul.
Dangkalan-dangkalan ini mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Wilayah barat yang dilalui dangkalan sunda memiliki keanekaragaman hayati yang mirip dengan benua Asia. Sedangkan keanekaragaman flora di Indonesia bagian timur yanag dilalui Dangkalan Sahul memiliki kemiripan dengan benua Australia. Sedangkan di wilayah tengah yang disebut Austalia-Asiatis memiliki flora dan fauna yang khas, tidak sama dengan Asia maupun Australia.

Pengaruh Letak Geologis Indonesia

Peristiwa tektonik yang cukup aktif selain berpotensi menimbulkan bencana alam, juga menguntungkan bagi Indonesia dengan banyak terbentuknya Sedimentary Basin (cekungan sedimen). Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi di dalamnya.

Pengaruh letak geologis Indonesia terhadap kondisi tanah dan penampakan alam adalah sebagai berikut :
  1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. terutama di wilayah barat. Hal ini disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan mediterania. Sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang masih muda, sehingga lebih berpotensi untuk aktif.
  2. Laut di Indonesia bagian barat merupakan laut dalam. Sedangkan wilayah tengah dan timur terdiri dari lautan yang dangkal. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologis Indonesia yang dilalui oleh dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Selain itu juga terdapat wilayah di Indonesia yang terletak diantara dua dangkalan tersebut (Australia-Asiatis).
  3. Wilayah Indonesia menyimpan banyak tambang dan mineral seperti emas, perak dan besi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat cekungan sedimen (sedimentary basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di wilayah Indonesia. Cekungan sedimen mengakomodasikan sedimen yang dapat berubah menjadi batuan lain. Hal ini menyebabkan terjadinya endapan mineral.
  4. Wilayah Indonesia termasuk daerah “rawan bencana”. Di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik yang disebabkan aktivitas geologis.
  5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian dari pegunungan muda sirkum mediterania (wilayah barat) dan sirkum pasifik di wilayah timur.
  6. Di Indonesia terdapat banyak jenis tanah untuk pertanian dan perkebunan. Hal ini juga disebabkan oleh aktivitas gunung merapi yang menghasilkan tanah vulkanik. Tanah vulkanik mengandung banyak unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah.
  7. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun faunanya. Bahkan di Indonesia juga terdapat banyak flora dan fauna endemik yang menjadi flora dan fauna ynag dilindungi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh dua dangkalan yang melalui wilayah Indonesia.
  8. Sering muncul gunung api di tengah laut. Terutama di wilayah barat Indonesia yang dilalui sirkum Mediterania. Gunung api muda yang masih aktif ini juga terdapat di tengah laut dan terus “berkembang”.
  2. Batas Wilayah 
      a. Darat : Batas-batas wilayah daratan Indonesia

⇒ Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia (Malaysia Bagian Timur) dan Laut Cina Selatan
⇒ Sebelah selatan berbatasan dengan Timur Leste, Australia dan Samusera Hindia
⇒ Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan perairan Samudra Pasifik. 
⇒ Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia

      b. Laut : dalam UU no.17 tahun 1985 yang menggunakan 4 batas aturan pada wilayah laut Negara Indonesia, dan diakui secara internasional yaitu antara lain adalah:

1. Batas Landas Kontinen

Batas Landas Kontinen atau Batas Landas Benua merupakan batas pada bagian dasar laut yang berada sebagai  Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi paling ujung dan masih berhubungan dengan daratan ataupun merupakan kelanjutan dari benua yang berada di lautan. Lautan yang masuk ke dalam batas laut ini adalah laut dangkal yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Karena itu, seluruh lautan yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter maka akan menjadi miliki dari Negara yang berada di daerah laut tersebut.
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia ada tapinya, namun jika terdapat dua wilayah negara yang posisinya terlalu dekat dan sama-sama memiliki wilayah laut yang ada pada batas landas kontinen ini maka jarak antar pantai tersebut akan diukur dan dibagi dua bagian.
  • Kondisi ini dapat ditemukan di Selat Malaka yang kondisi nya  berada di antara Negara Singapura, Malaysia, serta Indonesia. Aturan mengenai batas landas kontinen ini dikeluarkan Pemerintah Indonesia tepatnya pada 17 Februari 1969.
  • Pada wilayah landas kontinen ini, Negara memiliki wewenang dan hal untuk dapat memanfaatkan ataupun mengambil sumber daya alam di dalam laut tersebut, seperti ikan dan material tambang.

2. Batas Laut Teritorial

Batas laut teritorial adalah abtas perairan laut suatu negara yang diukur dari pantai terluar ataupun pulau terluar denga jarak 12 mil (19,3 km) ke laut lepas. Namun jika terdapat dua negara atau lebih yang mengalami Proses Interaksi Sosial  akan menguasai satu lautan tersebut maka akan ditarik sama jauhnya dari masing-masing negara. Misaknya saja, bila lebar lautan sekitar kurang dari 24 mil dan terdapat dua atau lebih negara yang menguasainya, maka garis teritorial nya akan ditarik sama jauh dari garis pada masing masing negara tersebut yaitu:
  • Laut yang berada di antara garis dan garis batas teritorial akan disebut sebagai laut teritorial.
  • Namun jika laut tersebut terletak di sebelah garis dasar, maka akan masuk ke kawasan laut internal atau perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar merupakan garis khayal yang menghubungkan seluruh titik titik yang berada di ujung-ujung dari pulau terluar di negara tersebut.
 Sebuah negara, selalau mempunyai Macam-Macam Bencana Alam Di Indonesia memiliki hak sepenuhnya terhadap perairan yang sampai pada batas laut teritorial, bebas menggunakannya dan bebas mengambil sumber daya akam yang ada di dalam lautan tersebut. Namun negara tersebut juga memiliki kewajiban untuk memfasilitasi alur pelayaran lintas yang damai dan baik di permukaan laut ataupun dibawah lautan. Aturan mengenai wilayah lau teritorial ini dikeluarkan pemerintah Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957 yang dikenal sebagai Deklarasi Dejuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang Undang no.4 pada tahun 1940.

3. ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)

Yang termasuk ke dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) ini adalah kawasan yang memiliki jarakn 200 mill dari pulau terluar di Negara Indonesia. Di kawasan ini sendiri, Indonesia mengalami Faktor Perubahan Sosial dan berhak untuk memanfaatkan dan mengambil seluruh sumber daya alam yang ada, mulai dari kebebasan untuk berlayar hingga bebas menanamkan pipa pipa bawah laut di dalam kawasan ini. Peraturan mengenai Zona Ekonomi Eksklusif sendiri dikeluarkan pemerintah Indonesia pada 21 Maret 1980. Dengan dikeluarkannya pengumuman ini, maka wilayah lautan Negara Indonesia menjadi dua kali lebih luas dibandingkan sebelumnya.
Perkembangan Wilayah Indonesia yang mempunyai Kapal-kapal asing dari negara luar Indonesia pun tak diperbolehkan untuk mengambil sumber daya alam yang ada di dalam laut pada wilayah ZEE ini. Bahkan Negara yang bersangkutan dapat memberikan sanksi bagi Negara lain yang masuk ke dalam zona ekonomi eksklusif ini. Batas laut yang saling bersinggungan di antara dua negara juga sudah diatur dan disepakati bersama oleh dua negara tersebut. Negara Indonesia, sebagai negara yang memiliki zona ekonomi eksklusif ini tentunya memiliki hak-hak atas peraturan ZEE ini, antara lain adalah:
  • Berhak untuk mengeksplorasi, mengelola, mengeskploitasi, dan mengkonservasi sumber daya alam yang ada pada kawasan tersebut.
  • Berhak untuk melakukan penelitian, pelestarian serta perlindungan pada kawasan laut tersebut.
  • Memperbolehkan dan menginzinkan pelayaran Internasional yang melalui wilayah ini dan memfasilitasinya dengan berbagai sarana perhubungan laut.

4. Zona Tambahan

Merupakan bagian laut yang berada di luar teritorial yang mana Indonesia masih memiliki hak-hak kedaulatan dan kewenangan tertentu pada kawasan ini. Pada zona tambahan sendiri, termasuk sampai batas 12 mill laut yang berada di luar laut teritorial atau sekitar 24 mil yang pengukurannya dari garis pangka. Indonesia masih memiliki kewenangan untuk mengontrol pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada kawasan tersebut baik pada bidang bea cukai, karantina, pengawasan imigrasi, kesehatan, keuangan dan penjaminan pelaksanaan hukum di dalam wilayahnya. Berikut batas dari zona tambahan dari pengakuan secara internasional:
  • Dengan adanya penetapan batas wilayah ini, negara lain tak bisa menghalang Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam lautan Indonesia. Pemanfaatan ini termasuk pengelolaan kekayaan alam, perlindungan wilayah laut, serta keselamatan navigasi.
  • Apalagi kondisi laut Indonesia berbatas dengan 10 negara sekaligus seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, India, serta Timor Leste. Sehingga aturan batasan wilayah laut sangat perlu ditetapkan agar tak terjadi perebutan wilayah serta sumber daya alam di dalam lautan.
3. Luas Wilayah 
  


  4. Karakteristik Wilayah Perairan dan Daratan di Indonesia :

5. Perkembangan Transportasi dan Pedagangan Nasional di Indonesia
   1.      TRANSPORTASI AIR

Berawal dari pelayaran pd masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.

   Pelayaran Cheng Ho di Nusantara diawali Kerajaan Samudra Pasai, dan dilanjutkan ke Pelabuhan Palembang, P.Bangka, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Jati. Ia memimpin armada perdagangan dan menyebarkan agama islam di Nusantara, Malaysia, dan Brunei.

   Sementara VOC berhasil merebut pelabuhan dan melakukan monopoli perdagangan serta melarang pribumi melakukan pelayaran di Perairan Nusantara, VOC mendominasi dunia maritim Nusantara selama ±2 abad
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal. Setiap daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku.
Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan, jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok atau ketingting yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa perahu panjang (long boat) yang bisa mengangkut puluhan penumpang.

2.      TRANSPORTASI DARAT
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Untuk itu, pemerintah telah mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.        
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun 1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah Sulawesi sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah Maluku sepanjang 23 km.
Pembangunan sarana angkutan juga dilakukan dengan menggunakan kereta api. Pembanguan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial Belanda, terdapat di Pulau Jawa. Jalur rel yang dibangun untuk pertama kali itu menghubungkan Desa Kamijen dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah )sepanjang 25 kilometer. Pembangunan rel kereta api  ini ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van Den Beele (  17 Juni 1864 ).
                Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorwe Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes. Jalur kereta api ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang pertama dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti pembangunan  jalur kereta api di Pulau Sumatera dan Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur kereta api.
        Di Sumatera, pembangunan jalur kereta api dilakukan di Sumatera Selatan (1914), Sumatera barat(1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di Sulawesi Selatan juga telah di bangun jalur kereta api sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Makasar dengan Takalar. Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1 Juli 1923. Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum selesai). Sementara itu, di Pulau Kalimantan belum sempat dibangun jalur kereta api, tetapi studi kelayakan telah dilakukan sepanjang 22 kilometer antar Pontianak-Sambas. Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811. Namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5.910 kilometer. Penyusutan ini terjadi lebih dari 901 kilometer  jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini diduga dibongkar oleh pasukan Jepang dan diangkut ke Myanmar untuk pembangunan jalur kereta api di sana. Pada masa pendudukan Jepang, pembangunan jalur kereta api dilakukan antara bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 kilometer, kemudian dilakukan pembangunan jalur Muaro-Pakanbaru sepanjang 22 kilometer. Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa kedudukan Jepang ini mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
                SetelahIndonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )mengambil-alih perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
                Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali mengalami perubahan nama perusahaan yang mengolanya seperti menjadi Perusahaan Negara kereta api (PNKA, 25 Mei 1963),selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal 2 Januari  diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta Api ( PERUMKA ).
                Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan persetujuan pemerintak Republik Indonesia mengoperasikan kereta cepat. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 1995 penggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromodan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Untuk menanggapi kebutuhan akan kereta api yang semakin tinggi, Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta api penumpang yang baru sperti Dwipangga, Mahesa, dan Sancaka.
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
 Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.

3.      TRANSPORTASI UDARA
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954


PERDANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA

Diplomasi ekonomi kini menjadi salah satu prioritas dalam politik luar negeri Indonesia. terutama sejak pemerintahan terakhir (era Presiden Joko Widodo). Presiden Indonesia menyampaikan bahwa seluruh duta besar RI harus berperan sebagai salesman, dengan porsi 90 persen aspek ekonomi dan hanya 10 persen untuk aspek politik (Susilo, 2014). Jokowi menginginkan akses pasar-pasar luar negeri diperluas sehingga dapat mendorong volume ekspor Indonesia. Diharapkan dengan berkembangnya ekspor Indonesia, maka pada akhirnya dapat membantu mendorong perekonomian dalam negeri termasuk mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Diplomasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang
semakin penting dalam politik luar negeri di berbagai negara, dan salah satu bagian dari diplomasi ekonomi ini adalah diplomasi perdagangan. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu variabel penting pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan mendorong ekspor dalam negeri dan mengurangi volume impor sebagaimana dipahami oleh para ekonom beraliran merkantilis.
Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan Produk Domestik Bruto
(PDB). PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di suatu negara dan dapat menjadi rujukan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan tingkat pendapatan (income). Maka semakin meningkat ekspor suatu negara, pendapatan masyarakatakan meningkat pula. Namun demikian, di era perekonomian terbuka saat ini maka pada saat bersamaan pula arus impor juga akan meningkat yang dimana dalam pengukuran pertumbuhan ekonomi, meningkatnya nilai impor akan berdampak terhadap penurunan PDB. Maka dari itu, liberalisasi perdagangan suatu negara di satu sisi akan mendorong peningkatan nilai perdagangan, namun disisi lain akan mempengaruhi neraca perdagangannya.


6. Potensi Sumber daya kelautan di Indonesia
   a. Perikanan Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang. Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia.

b.  Wisata : dengan keindahan yang ada di dasar laut Indonesia dapat meningkatkan jumlah wisatawan baik asing maupun domestik. salah satunya adalah keindahan terumbu karang. Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut. Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.


    C. Kesimpulan
     Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan laut yang melimpah bila dimanfaatkan secara maksimal dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan menaikan kualitas dari sumber daya manusia dapat lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil laut Indonesia. Pelestarian lingkungan juga diperlukan agar laut di Indonesia dapat terjaga kelestariannya. Dengan menjaga kelestarian laut Indonesia maka kualitas dan kuantitas sumber daya laut Indonesia dapat terjaga dengan baik sehingga dapat semakin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu contoh perusakan sumber daya laut adalah pembuangan sampah plastik dan reklamasi. seperti reklamasi teluk benoa dimana dengan dilakukannya reklamasi teluk benoa dapat merusak biota laut di sana dan dapat memberikan kerugian bagi para nelayan dan masyarakat bali juga masyarakat Indonesia. Banyak potensi untuk merusak biota laut tetapi kita sebagai warga negara Indonesia harus melestarikannya
    Dengan mengetahui kekayaan Alam (khususnya kekayaan laut) Indonesia kita semakin tahu dan kita tidak dapat diperdaya oleh oknum - oknum yang ingin mengambil kekayaan Indonesia yang dapat merugikan Bangsa Indonesia. Sebagai poros maritim dunia kita sebagai warga negara Indonesia harus menjaga kekayaan dan potensi yang terdapat di negeri kita ini. mulai dari hal - hal kecil seperti mengurangi sampah plastik dan menghemat penggunaan air serta mengurangi sifat "rakus" yang ingin mengeskploitasi kekayaan secara berlebih, kita dapat menjaga kekayaan alam di Indonesia. Sehingga Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia, demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar lagi AMDG!